SMKN 38 Jakpus Tergusur Pelebaran Jalan
Ratusan guru dan siswa SMKN 38 di Jalan Kebon Sirih, No 98 Menteng Jakarta Pusat kini dilanda keresahan. Pasalnya, sekolah mereka tergusur proyek pelebaran jalan Abdul Muis oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.
Kena perluasan jalan, program dari Dinas PU
Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Pusat, Zainal Soleman membe
narkan jika gedung SMKN 38 akan terkena proyek pelebaran jalan dari Dinas PU DKI."Kena perluasan jalan, program dari Dinas PU," katanya kepada beritajakarta.com, Senin (9/6).
25 Lahan Warga untuk Pelebaran Jalan Siap DibebaskanPihaknya, kata Zainal, saat ini sedang mencari solusi terbaik demi kebaikan siswa dan guru di sekolah tersebut terkait dengan rencana pelebaran jalan yang memakan bangunan sekolah. "Kita sedang arahkan untuk solusi terbaik. Kalau proyek jalan itu penting, ya kita utamakan," ujarnya.
Zainal menyatakan, tidak mengetahui secara rinci berapa luas bangunan SMKN 38 yang akan terkena proyek pelebaran jalan. Namun setelah penggusuran, gedung sekolah diperkirakan hanya menyisakan lahan sekitar 400 meter.
"Kalau perluasan jalan dimulai, sisa bangunan sekolah kurang lebih tinggal 400 meter lebih. Itu sudah tidak layak lagi buat bangunan sekolah," jelasnya.
Zaenal melanjutkan, sampai saat ini pihaknya tengah memikirkan lokasi dan gedung yang tepat untuk tempat kegiatan belajar mengajar sementara para siswa dan guru SMKN 38.
"Kita lagi pikirkan dan carikan gedung sekolah yang sesuai dengan jurusan SMKN 38. Kita cari lokasi yang dekat agar daya jangkau siswa ke sekolah tidak jauh," ujarnya.
Ia juga mengaku telah mengusulkan lahan baru bagi SMKN 38 kepada Bidang Sarana dan Prasana Dinas Pendidikan DKI. Usulan maupun masukan tersebut, kini tinggal menunggu keputusan dari Kepala Dinas Pendidikan DKI, Lasro Marbun.
"Penghapusan dan pemindahan sekolah itu kewenangan kepala dinas. Kita di wilayah sudah memberikan masukan apakah diganti lahan baru atau direlokasi ke SMKN lain yang sudah ada," akunya.
Kasubag TU sekaligus guru SMKN 38, Suratno mengatakan hanya bisa pasrah bila sekolah tempatnya mengajar akan terkena gusur proyek pelebaran jalan dari Dinas PU DKI.
"Kami hanya mengikuti kebijakan dari dinas, karena kita pegawai negeri. Kalau guru siap ditempatkan di mana saja," katanya, saat ditemui di SMKN 38.
Suratno mengungkapkan, sejak tahun kemarin, pihaknya telah diberitahu terkait proyek pelebaran jalan ini melalui rapat bersama Disdik dan Dinas PU DKI beserta Sudin Dikmen Jakarta Pusat. Rapat itu digelar dua kali pada 13 September 2013, kemudian 19 Mei 2014 di kantor Dinas PU DKI.
"Kepastian pelaksanaannya belum ada. Apakah tahun ini atau tahun depan, saya belum tahu. Katanya sudah dianggarkan Dinas PU tahun ini, kita siap-siap mental saja," tuturnya lirih.
Menurut Suratno, di rapat itu dijelaskan jika gedung SMKN 38 yang memiliki luas 1.671 meter ini akan terkena proyek pelebaran jalan sekitar 1.200 meter. Imbasnya bangunan sekolah tinggal menyisakan lahan kurang lebih 400 meter.
"Jadi tanah dan bangunan sekolah kita sisanya kira-kira 400 meter dengan bentuk segitiga," ujarnya.
Pada rapat itu, lanjut Suratno, Disdik DKI juga meminta pihak sekolah agar mulai mencarikan gedung sekolah lain yang dapat dijadikan tempat penampungan sementara bagi kelangsungan kegiatan belajar siswa. "Kita belum tahu dikasih gedung yang mana karena baru diminta cari tempat penampungan sementara," terangnya.
Ia menambahkan, di sekolahnya ini, terdapat 330 siswa dengan 12 rombongan belajar, di mana masing-masing kelas diisi 32 siswa yang mengikuti pelajaran dari pukul 06:30-15:00 WIB. Di SMKN 38 terdapat 3 jurusan yaitu Jasa Boga, Busana Butik, dan Akomodasi Perhotelan. "Tamatan terakhir sekolah kita 95 orang. Di sini siswa masuk pagi semua," ungkapnya.